Langsung ke konten utama

Dermaga Nan Indah

Kepada langit yang biasanya tak mampu ku pandang
Tapi kini aku melihat jutaan warna pelangi disana
Adanya hujan yang selama ini tak dapat ku terka
Tapi bagiku kini ia sangatlah romantis

Kepada malam yang sekarang telah dapat memberikan kehangatan
Kepada siang yang sekarang dapat menunjukkan keindahan dunia
Aku tak lagi sendirian sekarang
Karna bulan dan bintang sekarang adalah milikku

Teramat sukar bila dirasa..
Kau mengubah seluruh mata dunia
Denganmu tampaknya aku telah menjadi aku sekarang
Dan kau berhasil memporak-porandakan hati kecilku sampai aku benar-benar menemukanmu

Jika belas kasih dan sayangmu tak dapat lagi kurasakan
Masihkan aku dapat melihat jutaan warna di langit?
Jika bibir-bibir dunia tak mampu lagi memberikan ilustrasi
Masihkah aku merasakan hangatnya malam?

Tetaplah disini, dibawah langit indah yang sama
Rasanya tak ada lagi yang dapat kau jelajahi
Karna tujuanmu adalah orang yang sedang bersamamu sekarang
Cukupkan lah, aku akan berhati-hati dalam menopang kisah
Agar dermaga ini tak menjadi tempat pesinggahanmu saja.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dari Aku Perekam JejakMu

Untung saja bulan dan bintang dapat menempatkan dirinya pada malam-malam panjang nan indah Seindah kita duduk berdua menatap angan masa yang kita inginkan Berjalan berdua dalam khayal adalah hal menarik yang selalu dapat kita lakukan Tidak perlu se-neko-neko si romeo  Cara sederhanamu menakjubkanku  Bersandar dibahumu menjadi hal yang sangat menarik saat kita duduk berdua diatas pelabuhan yang akan membawa kita pergi jauh sejauh angan ku bersamamu Aku takut jika ini hanya menjadi angan Tapi denganmu pembuktian kian kau tunjukkan Bukan masalah sebulan dua bulan kita baru beranjak Tapi tentang kita dapat melihat nilai yang teramat sangat kita perjuangkan Berkali ku terpuruk berkali-kali pula kau membangkitkan Ntah kau selalu ada atau terlanjur ada Intinya aku terbahagia, sebahagia kau mendapatkan kabar gembira dariku Garis senyummu tidak dapat diragukan Bahwa kau tulus menopang kasih  Bila saja hujan rintik beraroma manis  Pasti ti...

Duduk Berdampingan Oleh Coffee

Setelah ini kita tidak tau apa yang akan terjadi selanjutnya Kita tidak bisa melihat masa yang akan kita hampiri Jika manusia disuruh memilih pasti ia akan memilih meneguk kopi sambil bercengkrama dengan masing-masing jas yang mereka kenakan. Hari ini aku hanya diberikan kesempatan untuk duduk dikursi dorong satu satunya di ruangan ini. Ya tidak sekedar hanya, tapi aku sangat menikmati. Aku menikmati prosesnya. Lalu.. Aku mencintai kopi selayaknya aku mencintai kehidupan. Roda-roda kehidupan diumur 20an sangat mengesankan, sebab itulah aku mencintai kopi, karna hanya rasa kopi yang tak pernah ingkar janji. Aku pernah berfikir untuk menyajikan kopi atau hati, Tapi kurasa kopi jauh lebih menarik. Akhirnya tidak hanya disetiap senja aku selalu menuangkan kopi, dan kusampaikan; "Jika kopi mu terasa pahit tambahkan saja pembincangan kita". lalu ia tersenyum.

Embun Penyejuk Yang Selalu Datang Tepat Waktu. KAMU

      Pagi ini aku menyaksikan embun, dan semua ini mengingatkanku pada... Sekian hari sekian bergulir, sekian hari pada setiap harinya kamu selalu datang tepat waktu, datang sebagai penyejuk. Embun itu kalo datang selalu dipagi hari, tapi kamu beda, kamu tak perduli pagi siang atau malam, kamu selalu datang menemani menyaksikan indahnya dunia. Dan selama bersama mu sampai sejauh ini aku tidak hanya ingin menjadi aku, tetapi aku juga ingin menjadi benda yang selalu kamu sentuh, menjadi benda yang kamu anggap fungsionaris       Teruntukmu keindahan yang sesungguhnya, aku tidaklah peduli jika betapa banyak yang akan membuat kita jatuh, bila harus jatuh biarkan jatuh asal itu bersamamu.