Langsung ke konten utama

Pertanggung Jawaban Cinta

Jika cinta bukan sebuah antusiasme puitis maka tak akan ku beri cinta ku disini
Kau percaya cintamu telah ku nanti sejak lama
Telah ku kokohkan benteng hatiku agar tak dapat seorangpun masuk
Bodoh..
Telah ku raut apapun yang dapat menjadikan pandanganmu kembali padaku
Apa kau tidak lelah senantiasa berdrama dalam dongeng cintamu?
Pulanglah..
Apa kau masih betah berlama-lama disana?
Jika memang iya beri aku kesempatan untuk menembus ruang jenuh ini

Kau, apa yang dapat kau artikan dari cintaku?
Sebuah titik tolak? Atau bahkan malah menjadi sebuah titik pelampiasan?

Kau telah ku percaya sejak lama
Tapi mengapa kau dapat merobek kepercayaan itu dalam waktu sekejap saja?
Aku tidak menuntut apa-apa
Aku hanya ingin cinta bertanggung jawab atas cinta
Agar benteng yang telah ku kokohkan dapat ku robohkan kembali
Supaya aku bisa menemukan peta yang dapat membawaku kembali ke agronomian cinta.




Request by Iqbal Amanda Putra

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indahnya Balutan Yang Kau Kenakan

Perihal engkau dan balutan dasar menutup sempurna ditubuhmu Tidak ada yang perlu kau khawatirkan Kau telah berada dizona teraman sekarang Perihal mulut mulut tipis mencibir yang tak bisa kau kendalikan Biarkan saja.. Tangan mu terlalu lembut untuk menutupi mulut mereka Dasar dikepalamu terlalu sempurna untuk menghadang cibiran dari bibir tipis itu masuk meredam ditelingamu Tapi hatimu mempunyai bangunan yang teramat kokoh untuk menghadang cibiran itu sesak didadamu Dalam sore lantunan menikmati senja Kau hanya bersama lembaran-lembaran puitis itu Berniat membaca menggunakan hati Dengan gerakan jemari sederhana yang membimbing mata didalam paragraf demi paragraf Tak sedikitpun terlintas dibenakmu perihal dunia Karna kau sedang sangat fokus dalam mengartikan kata demi kata, demi hatimu Kau membutuhkan ketenangan Dengan sendiri adalah caramu Dengan sendiri kau akan mendapatkan seluruh dirimu Dengan kau memejamkan mata pada saat kau sendiri Kau akan tersadar bag

Mentari Sesungguhnnya

Ada do'a disetiap langkahnya Ada harapan disetiap perjalanannya Hembusan nafas yang tak lagi se-lega hari kemarin Tetesan mata yang selalu keluar tidak pada waktunya. Berhari-hari seorang diri hanya ditemani oleh sejuknya alam yang belum sempat terhembuskan oleh manusia yang tak bertanggung jawab, lalu dilanjutkan oleh dinginnya malam yang tlah jarang dirasakan oleh orang-orang. Ada do'a disetiap langkahnya Pada setiap paginya suara lembut tidak pernah absen membisikkan hati, Bahkan raga pun ikut terbisik. Ia memberi antusisme yang tak pernah ku dapatkan dari siapapun sebelumnya, Ia teramat meng-khawatirkan jika mengawali hari aku belum merasakan jingga beraroma keramaian, Aku selalu tersenyum tipis jika mendengar itu darinya. Ia adalah harapanku Harapan terhadap dunia yang akan kupersembahkan untuknya.

Part Of Struggle

Busur terlanjur memanah Tepat disasaran Begitu antusias mengenai bantalan target Malang.. Aku dapat menerima panahan itu Tapi hati sedikit berontak, sebab hati tak mau terluka jauh lebih dalam Untukmu yang tak sanggup lagi menopang rindu Menyerahlah.. Karna kau sudah tidak dijadikan prioritas sekarang Bukan tentang membohongi diri sendiri Tapi tentang kelembutan rasa yang tak mau kau tergores lebih dalam Sakit bukan? Tampaknya kau berjuang sendiri Berhentilah.. Aku tak sanggup melihat raut wajahmu Aku tak sanggup melihat perjuanganmu Cukuplah.. Buat bahagiamu sendiri tampaknya jauh lebih mudah bukan? Ingatlah kau pernah menjadi sisi terbaik sebelum kau benar-benar kulepas Terbanglah untuk mencari keindahan dunia Dunia bukan sebatas ambisimu Melayanglah.. tampaknya itu lebih menyenangkan bukan? Dan selamat atas perjuangan yang telah kau lakukan, kau hebat Kau pasti akan dipertemukan dengan yang sepertimu Saling memanah dan saling mengenai bantalan target.