Langsung ke konten utama

Jeritan Mu Adalah Jeritan Kami #SpecialLombok #PrayforLombok

Semboyan kita kita dekap dengan erat
Mata hati kita kita selimuti dengan keramahan
Air matamu kami usap dengan lantunan sajak
Batinmu kami kokohkan dengan pondasi doa

Dengar saudara, kami tidak peduli budaya apa yang masing-masing kita junjung
Agama apa yang masing-masing kita anut

Mungkin nominal jutaan tidak sanggup kami berikan
Walau kami tau sebesar apapun nominal tidak bisa membangun pondasi yang telah retak dan hancur
Juga tidak bisa mengembalikan anggota keluarga yang telah lenyap dimakan alam 
Namun sedikit dari uang jajan kami sisihkan tidak masalah bagi kami

Tahukah?
Kau darah kami
Kau bagian dari tubuh kami
Tanah kita pernah kita perjuangkan mati-matian
Rumah kita pernah kita rebut kembali dengan tetesan air yang mengeluar dari pori

Hati kami ikut merasakan langit yang telah menjadi atap rumahmu
Tanah yang telah menjadi lantai rumahmu
Terpal yang telah menjadi alas tidurmu
Bahkan udara dingin malam hari yang tak sanggup kau jinakkan

Sebab masalahmu adalah masalah kami
Jeritanmu adalah jeritan kami
Dan deritamu adalah derita kami





Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dari Aku Perekam JejakMu

Untung saja bulan dan bintang dapat menempatkan dirinya pada malam-malam panjang nan indah Seindah kita duduk berdua menatap angan masa yang kita inginkan Berjalan berdua dalam khayal adalah hal menarik yang selalu dapat kita lakukan Tidak perlu se-neko-neko si romeo  Cara sederhanamu menakjubkanku  Bersandar dibahumu menjadi hal yang sangat menarik saat kita duduk berdua diatas pelabuhan yang akan membawa kita pergi jauh sejauh angan ku bersamamu Aku takut jika ini hanya menjadi angan Tapi denganmu pembuktian kian kau tunjukkan Bukan masalah sebulan dua bulan kita baru beranjak Tapi tentang kita dapat melihat nilai yang teramat sangat kita perjuangkan Berkali ku terpuruk berkali-kali pula kau membangkitkan Ntah kau selalu ada atau terlanjur ada Intinya aku terbahagia, sebahagia kau mendapatkan kabar gembira dariku Garis senyummu tidak dapat diragukan Bahwa kau tulus menopang kasih  Bila saja hujan rintik beraroma manis  Pasti ti...

Duduk Berdampingan Oleh Coffee

Setelah ini kita tidak tau apa yang akan terjadi selanjutnya Kita tidak bisa melihat masa yang akan kita hampiri Jika manusia disuruh memilih pasti ia akan memilih meneguk kopi sambil bercengkrama dengan masing-masing jas yang mereka kenakan. Hari ini aku hanya diberikan kesempatan untuk duduk dikursi dorong satu satunya di ruangan ini. Ya tidak sekedar hanya, tapi aku sangat menikmati. Aku menikmati prosesnya. Lalu.. Aku mencintai kopi selayaknya aku mencintai kehidupan. Roda-roda kehidupan diumur 20an sangat mengesankan, sebab itulah aku mencintai kopi, karna hanya rasa kopi yang tak pernah ingkar janji. Aku pernah berfikir untuk menyajikan kopi atau hati, Tapi kurasa kopi jauh lebih menarik. Akhirnya tidak hanya disetiap senja aku selalu menuangkan kopi, dan kusampaikan; "Jika kopi mu terasa pahit tambahkan saja pembincangan kita". lalu ia tersenyum.

Embun Penyejuk Yang Selalu Datang Tepat Waktu. KAMU

      Pagi ini aku menyaksikan embun, dan semua ini mengingatkanku pada... Sekian hari sekian bergulir, sekian hari pada setiap harinya kamu selalu datang tepat waktu, datang sebagai penyejuk. Embun itu kalo datang selalu dipagi hari, tapi kamu beda, kamu tak perduli pagi siang atau malam, kamu selalu datang menemani menyaksikan indahnya dunia. Dan selama bersama mu sampai sejauh ini aku tidak hanya ingin menjadi aku, tetapi aku juga ingin menjadi benda yang selalu kamu sentuh, menjadi benda yang kamu anggap fungsionaris       Teruntukmu keindahan yang sesungguhnya, aku tidaklah peduli jika betapa banyak yang akan membuat kita jatuh, bila harus jatuh biarkan jatuh asal itu bersamamu.