Langsung ke konten utama

Indahnya Balutan Yang Kau Kenakan




Perihal engkau dan balutan dasar menutup sempurna ditubuhmu
Tidak ada yang perlu kau khawatirkan
Kau telah berada dizona teraman sekarang

Perihal mulut mulut tipis mencibir yang tak bisa kau kendalikan
Biarkan saja..
Tangan mu terlalu lembut untuk menutupi mulut mereka
Dasar dikepalamu terlalu sempurna untuk menghadang cibiran dari bibir tipis itu masuk meredam ditelingamu
Tapi hatimu mempunyai bangunan yang teramat kokoh untuk menghadang cibiran itu sesak didadamu

Dalam sore lantunan menikmati senja
Kau hanya bersama lembaran-lembaran puitis itu
Berniat membaca menggunakan hati
Dengan gerakan jemari sederhana yang membimbing mata didalam paragraf demi paragraf

Tak sedikitpun terlintas dibenakmu perihal dunia
Karna kau sedang sangat fokus dalam mengartikan kata demi kata, demi hatimu
Kau membutuhkan ketenangan
Dengan sendiri adalah caramu
Dengan sendiri kau akan mendapatkan seluruh dirimu
Dengan kau memejamkan mata pada saat kau sendiri
Kau akan tersadar bagaimana beruntungnya kau dapat mempertahankan balutan dasar panjangmu

Selamat, kau telah mengispirasi banyak orang
Namun sayangnya magnet magnet hampa terlalu menarik
Padahal setiap insan telah diberikan kelunakkan pada hatinya
Tapi ternyata terdapat sebuah titik hitam yang teramat sulit untuk dipudarkan






Komentar

  1. Jika senyum ialah ibadah termudah. Lantas mengapa mereka menutupnya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dari Aku Perekam JejakMu

Untung saja bulan dan bintang dapat menempatkan dirinya pada malam-malam panjang nan indah Seindah kita duduk berdua menatap angan masa yang kita inginkan Berjalan berdua dalam khayal adalah hal menarik yang selalu dapat kita lakukan Tidak perlu se-neko-neko si romeo  Cara sederhanamu menakjubkanku  Bersandar dibahumu menjadi hal yang sangat menarik saat kita duduk berdua diatas pelabuhan yang akan membawa kita pergi jauh sejauh angan ku bersamamu Aku takut jika ini hanya menjadi angan Tapi denganmu pembuktian kian kau tunjukkan Bukan masalah sebulan dua bulan kita baru beranjak Tapi tentang kita dapat melihat nilai yang teramat sangat kita perjuangkan Berkali ku terpuruk berkali-kali pula kau membangkitkan Ntah kau selalu ada atau terlanjur ada Intinya aku terbahagia, sebahagia kau mendapatkan kabar gembira dariku Garis senyummu tidak dapat diragukan Bahwa kau tulus menopang kasih  Bila saja hujan rintik beraroma manis  Pasti ti...

Duduk Berdampingan Oleh Coffee

Setelah ini kita tidak tau apa yang akan terjadi selanjutnya Kita tidak bisa melihat masa yang akan kita hampiri Jika manusia disuruh memilih pasti ia akan memilih meneguk kopi sambil bercengkrama dengan masing-masing jas yang mereka kenakan. Hari ini aku hanya diberikan kesempatan untuk duduk dikursi dorong satu satunya di ruangan ini. Ya tidak sekedar hanya, tapi aku sangat menikmati. Aku menikmati prosesnya. Lalu.. Aku mencintai kopi selayaknya aku mencintai kehidupan. Roda-roda kehidupan diumur 20an sangat mengesankan, sebab itulah aku mencintai kopi, karna hanya rasa kopi yang tak pernah ingkar janji. Aku pernah berfikir untuk menyajikan kopi atau hati, Tapi kurasa kopi jauh lebih menarik. Akhirnya tidak hanya disetiap senja aku selalu menuangkan kopi, dan kusampaikan; "Jika kopi mu terasa pahit tambahkan saja pembincangan kita". lalu ia tersenyum.

Embun Penyejuk Yang Selalu Datang Tepat Waktu. KAMU

      Pagi ini aku menyaksikan embun, dan semua ini mengingatkanku pada... Sekian hari sekian bergulir, sekian hari pada setiap harinya kamu selalu datang tepat waktu, datang sebagai penyejuk. Embun itu kalo datang selalu dipagi hari, tapi kamu beda, kamu tak perduli pagi siang atau malam, kamu selalu datang menemani menyaksikan indahnya dunia. Dan selama bersama mu sampai sejauh ini aku tidak hanya ingin menjadi aku, tetapi aku juga ingin menjadi benda yang selalu kamu sentuh, menjadi benda yang kamu anggap fungsionaris       Teruntukmu keindahan yang sesungguhnya, aku tidaklah peduli jika betapa banyak yang akan membuat kita jatuh, bila harus jatuh biarkan jatuh asal itu bersamamu.