Langsung ke konten utama

Gagasan Diri Yang Sebenarnya (Suatu hari kamu akan menemukan siapa dirimu yang sebenarnya)

Bisa jadi aku sedang tidak menjadi aku sekarang
Semua orang tak dapat mengenaliku
Bahkan aku saja tidak pernah merasakan pondasi yang seperti ini
Tidak sedikit orang yang mengiginkan aku merobohkan sedikit pondasi
Dan kembali ke bangunan yang lama

Aku tidak mengerti apa yang terjadi sekarang
Yang aku mengerti bagaimana caranya aku tidak ikut campur dalam urusan fatamorgana yang rumit ini
Lari-lari kecil ku lakukan
Sedikit demi sedikit ku meninggalkan
Walaupun sesekali ku mendengar bisikan "kau mau pergi kemana? Sudahlah, kau tak akan bisa kemana-mana, disini tempatmu disini duniamu"

Entahlah yang ku rasakan hanya dinding kosong kira nya
Cemoohan terus saja terdengar
Revolusi terus saja terasa
Tapi tetap saja aku tidak bisa men-talak bahwa dunia teramat kejam

Adakah peta yang dapat menunjukkan untuk menembus ruang jenuh ini?

Bantu aku
Aku telah lama mencari gagasan diri sebenarnya
Bolak balik memutar buku
Kesana kemari kupertahankan
Tak jua ku menemukan

Bisu, ya itu aku sekarang
Aku hanya dapat mengandalkan hati yang berbicara
Tapi dengan hati rasa nya aku lebih hidup
Walaupun itu hidup sendiri
Percayalah aku hanya sedang memperkenalkan siapa aku sebenarnya
Siapa diriku yang selama ini aku cari
Terima lah..


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mentari Sesungguhnnya

Ada do'a disetiap langkahnya Ada harapan disetiap perjalanannya Hembusan nafas yang tak lagi se-lega hari kemarin Tetesan mata yang selalu keluar tidak pada waktunya. Berhari-hari seorang diri hanya ditemani oleh sejuknya alam yang belum sempat terhembuskan oleh manusia yang tak bertanggung jawab, lalu dilanjutkan oleh dinginnya malam yang tlah jarang dirasakan oleh orang-orang. Ada do'a disetiap langkahnya Pada setiap paginya suara lembut tidak pernah absen membisikkan hati, Bahkan raga pun ikut terbisik. Ia memberi antusisme yang tak pernah ku dapatkan dari siapapun sebelumnya, Ia teramat meng-khawatirkan jika mengawali hari aku belum merasakan jingga beraroma keramaian, Aku selalu tersenyum tipis jika mendengar itu darinya. Ia adalah harapanku Harapan terhadap dunia yang akan kupersembahkan untuknya.

Duduk Berdampingan Oleh Coffee

Setelah ini kita tidak tau apa yang akan terjadi selanjutnya Kita tidak bisa melihat masa yang akan kita hampiri Jika manusia disuruh memilih pasti ia akan memilih meneguk kopi sambil bercengkrama dengan masing-masing jas yang mereka kenakan. Hari ini aku hanya diberikan kesempatan untuk duduk dikursi dorong satu satunya di ruangan ini. Ya tidak sekedar hanya, tapi aku sangat menikmati. Aku menikmati prosesnya. Lalu.. Aku mencintai kopi selayaknya aku mencintai kehidupan. Roda-roda kehidupan diumur 20an sangat mengesankan, sebab itulah aku mencintai kopi, karna hanya rasa kopi yang tak pernah ingkar janji. Aku pernah berfikir untuk menyajikan kopi atau hati, Tapi kurasa kopi jauh lebih menarik. Akhirnya tidak hanya disetiap senja aku selalu menuangkan kopi, dan kusampaikan; "Jika kopi mu terasa pahit tambahkan saja pembincangan kita". lalu ia tersenyum.

Kisah Yang "Dilupakan"

Sesekali ku tatap cermin yang masih ditebalkan oleh debu, buram.. Mencoba menggoreskan jari-jemari mendarat dipermukaan, terlihat senyum hangat dari bibir tipis yang ikhlas, terlihat banyak sekali kisah yang ingin ia ceritakan. Tapi sayang, waktunya tersita habis oleh apa yang ingin ia capai.  Kasihan.. Ia terus berjalan, hingga menginginkan lupa untuk menceritakan kisahnya.  Banyak sekali, yaa terlalu banyak jika harus ia paparkan satu persatu sehingga akhirnya ia lebih memilih untuk bungkam dan melanjutkan perjalanannya.  Ia tak pernah tersesat, seringkali ditengah perjalanan ia bertemu dengan banyak pilihan, ia tak pernah memilih dengan logika ataupun pemikirannya, ia hanya memilih dengan hati, ia terlalu percaya dengan hatinya, sehingga tak memberikan kesempatan kepada yang lain untuk memutuskan. Untung saja hatinya berbaik hati, mau berbagi dalam berhati-hati.